Tuesday, January 12, 2016
Berlangganan

Wisata Ke Observatorium Bosscha Bandung? Bisa Kok! - Tempat Wisata indonesia

Penasaran bagaimana melihat bintang dari teropong? Datang saja ke Observatorium Bosscha yang berlokasi di daerah Lembang, Bandung, Jawa Barat, karena selain berfungsi sebagai penelitian dan pendidikan ternyata Observatorium Bosscha juga menerima kunjungan dari wisatawan baik itu secara berkelompok maupun individu, hal ini tentunya dapat wisatawan manfaatkan sebagai rekreasi yang mendidik terutama mengenalkan anak tentang astronomi.
Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung

Namun sebelum berkunjung ke Observatorium Bosscha, pengunjung harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana peraturan yang ada di sana, jangan sampai sudah datang dari jauh tetapi tidak diijinkan masuk ke Bosscha. Jadi, aturan kunjungan ke Observatorium Bosscha terdiri dari kunjungan malam dan kunjungan siang dimana setiap kunjungan tersebut dibatasi hanya 200 orang per kunjungan.

Kunjungan Siang Ke Observatorium Bosscha


Untuk kunjungan siang ke Observatorium Bosscha terdiri dari tiga sesi, jadwalnya buka setiap hari selasa sampai hari sabtu mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB dan lamanya setiap kunjungan berkisar satu setengah jam, namun untuk siang hanya menerima kunjungan dari sekolah, instansi dan organisasi saja, sedangkan untuk kunjungan siang perorangan hanya dibuka pada hari sabtu saja.
Jadwal Kunjungan Siang Ke Bosscha, by:bosscha.itb.ac.id

Pada kunjungan siang ini pengunjung dapat melihat cara kerja Teleskop Zeiss (tidak meneropong) dan mendapat informasi astronomi di ruang multimedia, namun sebelumnya pengunjung dari sekolah atau instansi harus mendaftar lebih dulu via telepon di nomor 022-2786001 atau via email di kunjungan@as.itb.ac.id, sedangkan untuk kunjungan perorangan bisa datang langsung setiap hari sabtu dengan biaya Rp. 15.000 per orang.

Kunjungan Malam Ke Observatorium Bosscha


Untuk kunjungan malam ke Observatorium Bosscha pengunjung harus mendaftar terlebih dulu via telepon atau email Observatorium Bosscha yang sudah saya sebutkan tadi, karena untuk kunjungan malam hanya di buka pada saat tertentu saja. Jadi jangan sampai kunjungan anda ke Bosscha menjadi berantakan karena informasi yang kurang, di bawah ini ada jadwal kunjungan malam yang tersedia pada 2015 kemarin.
Jadwal Kunjungan Malam Ke Bosscha, by:bosscha.itb.ac.id

Pada program kunjungan malam ini kurang lebih sama dengan kunjungan siang, namun bedanya jika langit cerah pengunjung bisa dapat langsung meneropong dengan teleskop portable dan teleskop Bamberg. Jika cuaca tidak mendukung acara tetap dilanjutkan dengan melihat cara kerja teropong Zeiss (tidak meneropong), mendapat informasi astronomi di ruang multimedia dan tanpa peneropongan, biaya kunjungan malam ke Observatorium Bosscha adalah Rp. 20.000.

Observatorium Bosscha

Teleskop Zeiss Boscha
Observatorium Bosscha adalah tempat pengamatan dan penelitian astronomi tertua serta satu-satunya yang ada di Indonesia, tempat ini merupakan fasilitas laboraturium milik ITB dan pengelolaannya dilakukan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - FMIPA ITB. Ada dua jenis teleskop yang dimiliki Observartorium Bosscha yaitu teleskop optik dan teleskop radio, untuk teleskop optik ada sekitar 7 buah yaitu Zeiss, Unitron, GAO-ITB, GOTO, Surya, Bamberg, dan Scmidt Bima Sakti. Sedangkan teleskop radio ada TRB (Teleskop Radio Bosscha), Teleskop Radio JOVE, dan beberapa lagi yang masih dalam pengembangan.

Sejarah Singkat Observatorium Bosscha


Observatorium Bosscha dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda pada tahun 1923 dengan tujuan untuk memajukan ilmu astronomi di Hindia Belanda pada waktu itu, sedangkan nama Bosscha berasal dari seorang tuan tanah di perkebunan teh malabar yang bernama Karel Albert Rudolf Bosscha.

Karel Albert Rudolf Bosscha merupakan penyandang dana utama pembangunan Observatorium ini dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang, atas jasa tuan tanah yang bernama Karel Albert Rudolf Bosscha dalam pembangunan Observatorium ini maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama Observatorium ini.


from Wisata Indonesia http://ift.tt/1nfl1a1