Sejarah Kecamatan Kubutambahan
Setiap nama pasti memiliki asal mula atau sejarah awal terbentuk. Apalagi nama tempat atau wilayah yang terkesan memiliki arti dan mencerminkan ciri khas atau keadaan di wilayah tersebut. Pemberian nama suatu daerah biasanya diambil dari keadaan alam, mata pencaharian, keadaan ataupun nama-nama yang dianggap telah berjasa dalam pembentukan daerah tersebut.Begitupun pada daerah wilayah Kubutambahan yang kini telah menjadi kecamatan dibawah naungan kabupaten Buleleng, Terdapat sebuah kisah yang diceritakan secara turun temurun yang menerangkan awal mula sebuah tempat dinamakan Kubutambahan.
Tersebutlah seorang Raksasa yang sangat besar mengangu penduduk Desa Besi Majajar semua kekuatan dan cara lain telah dikerahkan untuk melawan raksasa tersebut namun karena hebatnya raksasa tersebut orang-orang disana menjadi kalah dan takluk olehnya.
www.rumahdijual.com |
Dan akhirnya persyratan tersebut disepakati oleh pemuka-pemuka pemerintahan yaitu Ki Pasek Menyali, Ki Pasek Bebetin dan KiPasek Bayan, kemudian Ki Gusti Ngurah Tambahan memohon doa restu dan petunjuk dari Ki Dukuh Bulian. Oleh Ki dukuh Bulian Ki Gusti Ngurah Tambahan di beri keris yang bernama Ki Baan Kawu .
advertisement
Pertarungan besarpun terjadi, Ki Gusti Ngurah Tambahan akhirnya berhasil membinasakan raksasa tersebut tetapi dengan diiringi pesan oleh raksasa tersebut, yang kemudian disangupi oleh Ki Gusti Ngurah Tambahan, pesan itu antara lain :
Bahwa ia dapat binasa jika di bunuh oleh Ki Gusti Ngurah Tambahan dengan menggunakan keris Ki Baan Kawu.
Agar setelah raksasa tersebut mati agar sanggup Ki Gusti Ngurah Tambahan menjaga dua buah keris yang bernama Ki Baru Sembah dan Ki Baru Ular yang bermanfaat sebagai penolak bala.
Setelah semua pesan itu di sanggupi oleh Ki Gusti Ngurah Tambahan maka matilah raksasa tersebut. Dan pucak pimpinan di Bulian beserta para kerabatnya yaitu Ki Pasek Menyali, Ki Pasek Bebetin, Ki Pasek Bayan sepakat untuk memberikan tanah untuk di buka oleh Ki Gusti Ngurah Tambahan yaitu :
Daerah Tukad aya (daya) sampai pinggir timur Desa SAngsitDan kemudian, Ki Gusti Ngurah Tambahan bersama rombongannya membuat sebuah tempat peristirahatan yakni Kubu (Rumah) untuk menempatkan alat-alat yang digunakan untuk membuka lahan yang telah diberikan. Kemudian oleh penduduk desa sekitar, daerah tersebut mulai dikenal dengan sebutan "Kubu Ki Gusti Ngurah Tambahan" yang lama kelamaan berubah menjadi Kubutambahan dan masih tetap hingga sekarang.
Daerah alas Agung (alas arum) Bungkulan dan sekitarnya
Demikian sedikit penjelasan sejarah secara singkat Kecamatan Kubutambahan. Artikel ini diambil dari sebuah blog : http://desa-kubutambahan.blogspot.com/ dengan sedikit perubahan dari admin tanpa mengurangi makna sesungguhya dari alur cerita.